GP Ansor: Pemimpin bukan dari agamanya

GP Ansor: Pemimpin bukan dari agamanya - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: GP Ansor: Pemimpin bukan dari agamanya, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Islami, Artikel Kabar, Artikel Ragam, Artikel Risalah, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : GP Ansor: Pemimpin bukan dari agamanya
link : GP Ansor: Pemimpin bukan dari agamanya

Baca juga


GP Ansor: Pemimpin bukan dari agamanya

Ketua PP GP Ansor (kedua dari kanan), foto: Detikcom
Gerakan Pemuda (GP) Ansor menggelar diskusi keagamaan dengan tajuk "Kepemimpinan Nonmuslim dalam Pandangan Islam".

GP Ansor menekankan yang terpenting dalam memilih pemimpin adalah kemaslahatan umat.

Ketua Umum Pengurus Pusat GP Ansor, Yaqut Cholil, menyatakan kepemimpinan yang baik haruslah mewujudkan kemaslahatan umat.

Oleh sebab itu, ia memandang pemimpin bukan sekedar dari latar belakang agama.

"Kepemimpinan yang kita anut itu pemimpin yang bisa memberikan maslahat kepada masyarakat, yang bisa memberi manfaat pada masyarakat. Kita nggak lihat latar belakang agama, suku dan seterusnya, tapi apakah pemimpin itu bisa memberi manfaat bagi masyarakat", kata Yaqut di Kantor PP GP Ansor, Jakarta Selatan, Sabtu (11/3), dikutip Detikcom.

Tapi Yaqut enggan mengomentari tentang tafsiran Al-Maidah ayat 51. Menurutnya itu adalah urusan dari para ahli tafsir.

"Kalau Al-Maidah, perdebatan soal tafsir itu panjang. Tafsir itu ada banyak metodenya, kita serahkan kepada orang dan kelompok orang yang punya otoritas. Jangan semua orang merasa berhak menfasirkan Al-Qur'an, apa lagu cuma bermodal terjemahan dari Kemenag", ungkapnya.

Ia pun menyayangkan adanya upaya politisasi terhadap agama Islam.

Menurutnya penggunaan agama dalam politik cenderung dipilah-pilah dan hanya menggunakan kaidah yang dianggap menguntungkan.

"Kami ambil sikap bukan untuk memenangkan salah satu calon tapi bagaimana meminimalisir usaha-usaha untuk mempolitisasi Islam. Tentu saja ketika Islam dibawa ke ranah politik yang digunakan hanya kaidah-kaidah yang dianggap meguntungkan saja", katanya.

Yaqut juga menyoroti "politisasi berbau agama di Pilkada DKI Jakarta" yang semakin liar dan tak terkontrol.

"Orang dibilang ketika berbeda pilihan yang memilih nonmuslim dianggap munafik, pengawal orang kafir. Tidak bisa begini dalam pandangan Ansor", ujar Yaqut, dikutip Metrotvnews.

GP Ansor menganggapnya sudah berlebihan.

"Ketika sampai ada orang yang tidak membolehkan menshalati jama'ah yang berbeda pilihan politik. Ini kan sudah keterlaluan menggunakan agama sebagai alat politik", lanjutnya.

Menanggapinya, GP Ansor mengaku akan mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak terlibat.

"Jangan gunakan agama sebagai kontestasi politik. Kalau mau berpolitik pakai cara yang lain, masih banyak cara yang lain masih cara yang lain. Kita gunakan agama sebagai fitrah dan fungsinya jadi tidak untuk urusan politik yang remeh-temeh", ujarnya.


Sobat baru saja selesai membaca :

GP Ansor: Pemimpin bukan dari agamanya

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang GP Ansor: Pemimpin bukan dari agamanya dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: GP Ansor: Pemimpin bukan dari agamanya link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2017/03/gp-ansor-pemimpin-bukan-dari-agamanya.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :