Pemilu Tidak Didesain Untuk Sistem Presidensial

Pemilu Tidak Didesain Untuk Sistem Presidensial - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Pemilu Tidak Didesain Untuk Sistem Presidensial, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Artikel Maluku, Artikel Post, Artikel Update, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Pemilu Tidak Didesain Untuk Sistem Presidensial
link : Pemilu Tidak Didesain Untuk Sistem Presidensial

Baca juga


Pemilu Tidak Didesain Untuk Sistem Presidensial

Ambon, Malukupost.com - Peneliti senior Pusat Penelitian Politik - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI) Syamsuddin Haris mengatakan Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia belum didesain untuk kebutuhan sistem presidensial, dan masih bersifat parlementer. "Pemilu di Indonesia belum menghasilkan lembaga politik yang memperjuangkan kepentingan publik," katanya dalam Seminar Tanwir Muhammadiyah "Kedaulatan Politik, Hukum, dan Ekonomi", di Ambon, Sabtu (25/2).
Ambon, Malukupost.com - Peneliti senior Pusat Penelitian Politik - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI) Syamsuddin Haris mengatakan Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia belum didesain untuk kebutuhan sistem presidensial, dan masih bersifat parlementer.

"Pemilu di Indonesia belum menghasilkan lembaga politik yang memperjuangkan kepentingan publik," katanya dalam Seminar Tanwir Muhammadiyah "Kedaulatan Politik, Hukum, dan Ekonomi", di Ambon, Sabtu (25/2).

Hal itu, kata Syamsuddin, disebabkan oleh sistem pemilu di tanah air belum didesain sebagai kebutuhan untuk sistem presidensial, dan masih bernuansa parlementer.

Karena itu, perbaikan politik menjadi tantangan dalam konteks pemilu legislatif. Pembenahan pemilu sangat penting dilakukan, terutama pada kualitas partai dan politisi, sehingga tidak membuka peluang bagi siapa saja yang tidak amanah, kompeten dan akuntabel untuk maju menjadi wakil rakyat.

"Apabila kualitas partai politik baik, maka bangsa juga akan menjadi baik. Tantangannya adalah bagaimana pemilu ini akan menghasilkan tokoh yang amanah dan akuntabel serta memiliki visi kebangsaan dan komitmen untuk maju yang tetap didasarkan pada kedaulatan rakyat," katanya.

Menurut Syamsuddin, publik hendaknya lebih dilibatkan dalam proses pemilu, sehingga ada transparansi. Tapi umumnya partai politik tidak mampu mendiskusikan hal tersebut.

Terkait itu, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam yang besar di Indonesia diharapkan lebih berperan dalam perbaikan konstitusional di tanah air, dengan menempatkan kader terbaik melalui partai politik.

Karena keadilan yang dikemukakan berkali-kali tidak akan bisa berjalan sebagaimana mestinya, tanpa perjuangan menuju kesana.

"Partai politik menikmati situasi ini sebagai berkah dan tak kunjung berubah. Di sini posisi penting Muhammadiyah dan NU, dalam memberikan tekanan publik," tandasnya. (MP-2)


Sobat baru saja selesai membaca :

Pemilu Tidak Didesain Untuk Sistem Presidensial

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Pemilu Tidak Didesain Untuk Sistem Presidensial dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Pemilu Tidak Didesain Untuk Sistem Presidensial link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2017/02/pemilu-tidak-didesain-untuk-sistem.html

Subscribe to receive free email updates: