Korban Bunuh Diri Dikenal Pendiam Dan Tak Banyak Tingkah - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Korban Bunuh Diri Dikenal Pendiam Dan Tak Banyak Tingkah, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Jateng, Artikel Jawa Tengah, Artikel Pekalongan, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Korban Bunuh Diri Dikenal Pendiam Dan Tak Banyak Tingkah
link : Korban Bunuh Diri Dikenal Pendiam Dan Tak Banyak Tingkah

Korban Bunuh Diri Dikenal Pendiam Dan Tak Banyak Tingkah

Pacar korban yang bersikeras untuk melihat kali terakhir tampak mendatangi rumah almarhum M Mafatihul Faza sambil dipapah rekanya karena sebelumnya sempat pingsan mendengar kabar pilu nasib orang yang amat dicintainya

Kota Pekalongan
M Mafatihul Faza (24 th), pemuda yang nekat melakukan aksi nekat gantung diri, dikenal warga sebagai sosok pemuda pendiam tidak banyak tingkah. Hal tersebut diungkapkan Tafsir (55 th) tetangga korban yang kaget mengetahui kejadian tersebut.

"Anaknya lebih banyak diam, meski tidak banyak bergaul dengan warga sekitar namun tidak neko-neko," ujar Tafsir, Kamis (12/1/17).

Tafsir menuturkan, kalau keluarga pacar korban masih satu kerabat dengan dirinya. Makanya tadi begitu kejadian menghebohkan warga, calon mertua laki-laki atau ayah kandung pacar korban datang kemari untuk memastikan kebenaran berita tersebut.

Orang tua kandung pacar korban, kata Tafsir, juga mengabarkan kalau kondisi anak perempuanya sekarang sedang shock dan beberapa kali pingsan mendengar kabar meninggalnya korban dengan cara gantung diri.

"Hubungan keduanya memang sudah terjalin sejak lama, sudah 10 tahun. Keduanya pacaran sejak masih sekolah," terang Tafsir.

Saking lamanya, lanjut Tafsir, korban sudah dianggap keluarga sendiri. Bahkan beberapa kali korban pernah menginap di rumah pacarnya seijin orang tuanya.

Konon kabarnya, sambung Tafsir, keluarga di pihak perempuan pernah mencegah dan menasehati agar korban tidak melakukan tindakan nekat.

"Sebab menurut keluaraga perempuan, bunuh diri yang akan dilakukan korban dianggap bukan solusi, makanya sempat diredam dan dinasehati," ungkap Tafsir.

Korban sendiri, kata Tafsir, telah dianggap anak oleh keluarga pihak perempuan. Terbukti saking akrabnya, ayah dari sang pacar sudah sering diantar jemput oleh korban.

"Hal tersebut dikatakan sendiri oleh keluarga pihak perempuan yang memang masih ada hubungan keluarga denga saya," terang Tafsir.

Sobat baru saja selesai membaca :