Hari Ini, Umat Islam Madura Isytihar Aksi Bela Ulama. - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Hari Ini, Umat Islam Madura Isytihar Aksi Bela Ulama., dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Islami, Artikel Kabar, Artikel Ragam, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Hari Ini, Umat Islam Madura Isytihar Aksi Bela Ulama.
link : Hari Ini, Umat Islam Madura Isytihar Aksi Bela Ulama.

Hari Ini, Umat Islam Madura Isytihar Aksi Bela Ulama.

Umat Islam Madura akan Gelar Aksi Bela Ulama

Baliho Aksi Bela Ulama di Pamekasan Madura

PANASNYA situasi politik di Indonesia melahirkan gerakan di daerah. Gerakan Umat Islam Pamekasan (GUIP) di Pamekasan Madura bersama ulama Madura dikhabarkan akan mengumumkan Tabligh Akbar dan Tindakan Bela Ulama pada hari Jumaat, 27 Januari 2017.

Kegiatan ini akan berlangsung di Monumen Arek lancor, Pemakasan dan bermula pukul 13.00 hingga selesai dirancang dihadiri ribuan warga Madura guna membela kehormatan ulama dengan isu kriminalisasi ulama yang melekat akhir-akhir ini.

"Dengan adanya upaya kriminalisasi terhadap ulama dan Habaib, kami dari umat Islam Madura merasa terpanggil untuk membela dan menyokong para ulama dan habaib untuk menumpaskan ketidakadilan," terang Gus Saifuddin Surur, Koordinator Aksi Bela Ulama kepada hidayatullah.com, Selasa (24/01 / 2017).

Kegiatan yang akan dihadiri oleh ribuan masyarakat Madura ini mempunyai beberapa agenda tuntutan diantaranya,

mempertahankan NKRI dan Pancasila,
jangan ada kriminalisis terhadap ulama,
tuntan mengadili Megawati atas dugaan pelecehan agama,
tuntutan mencabut Kapolda Jawa Barat,
tuntutan memenjarakan Ahok dan
perangi PKI.

Menurutnya, kegiatan yang telah mendapatkan izin dari pihak berkuasa tempatan ini, merupakan inisiatif para ulama sepuh Madura seperti KH Juriz Muzammil, KH Ali Karrar Shinhaji, KH. Nailurrahman Ummul Qura dan beberapa tokoh lain.

"Jika kegiatan ini tidak dilayan pihak berkuasa, kami bersedia menunggu intruction dari pusat (MUI dan GNPF-MUI). Apapun intruksinya kami siap. Selama ini ulama dan habaib kami yang getol memperjuangkan agama dan keutuhan NKRI selalu di kriminalisasi, sedang penista Al-Quran dilindungi. Kami perlu bergerak dan bangkit membelanya, "jelas Saifuddin.
(IH)

Sobat baru saja selesai membaca :