Dinsosnakertrans Kesulitan Jinakkan 'Kupu-Kupu Malam' di Tasikmalaya

Dinsosnakertrans Kesulitan Jinakkan 'Kupu-Kupu Malam' di Tasikmalaya - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Dinsosnakertrans Kesulitan Jinakkan 'Kupu-Kupu Malam' di Tasikmalaya, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Indonesia, Artikel Kabar, Artikel News, Artikel Portal Berita, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Dinsosnakertrans Kesulitan Jinakkan 'Kupu-Kupu Malam' di Tasikmalaya
link : Dinsosnakertrans Kesulitan Jinakkan 'Kupu-Kupu Malam' di Tasikmalaya

Baca juga


Dinsosnakertrans Kesulitan Jinakkan 'Kupu-Kupu Malam' di Tasikmalaya


PORTAL BERITA 25 - Kepala Bidang Sosial Dinas Soial, Tenaga dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Tasikmalaya, Beti Badrawati mengaku kesulitan menjinakkan kupu-kupu malam alias pekerja seks komersil (PSK) di Kota Santri tersebut. Alasannya, selain tidak mencukupinya dana pembinaan, sulitnya memberantas aktivitas PSK lantaran mereka rendahnya keinginan mereka menekuni pekerjaan hasil pembinndaan dari Dinsosnakertrans.

Beti mengatakan Dinsosnakertrans sebenarnya rutin mengadakan pembinaan terhadap PSK yang terjaring razia setiap tahu. Tetapi, pihaknya mengakui kesulitan lantaran terbentur dana. Sebab, ia mengungkapkan, setidaknya dibutuhkan Rp 100 juta untuk sekali tahap pembinaan hingga tuntas.

”Kalau untuk pembinaan secara maksimal memang belum karena anggarannya sendiri tidak mencukupi. Itu untuk memberikan keterampilan dan pemberian alat untuk modal usaha seperti mesin jahit supaya mereka meninggalkan pekerjaan tersebut,” katanya pada wartawan, Sabtu (14/1).

Ia menyebut program pembinaan dilakukan setiap tahun dengan sasaran berbeda-beda. Untuk pembinaan khusus PSK terakhir kali dilaksanakan pada 2014. Pada 2015 dialokasikan untuk pembinaan eks narapidana, dan 2016 untuk gelandangan dan pengemis (gepeng).

"Dibanding yang lain, PSK paling sulit dibina. Bahkan, alat-alat untuk modal usaha sering kali dijual. Waktu kami melakukan monitor ke lapangan, para PSK tersebut mengaku sulit untuk meninggalkan pekerjaan sekarang ini dan barang-barang yang diberikan malah dijual,” ujarnya.

Dikatakan Beti, pola pikir para PSK sulit diubah lantaran karena selalu ingin memperoleh uang besar dari hasil menjadi menjual diri. Sejumlah PSK, menurut Beti enggan menjadi penjahit lantaran hasilnya tidak besar.

”Katanya kalau menjahit untuk dapat uangnya lama, padahal dibanding sekali mangkal bisa dapat Rp 800 ribu," kata dia.


(republika)


Sobat baru saja selesai membaca :

Dinsosnakertrans Kesulitan Jinakkan 'Kupu-Kupu Malam' di Tasikmalaya

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Dinsosnakertrans Kesulitan Jinakkan 'Kupu-Kupu Malam' di Tasikmalaya dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Dinsosnakertrans Kesulitan Jinakkan 'Kupu-Kupu Malam' di Tasikmalaya link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2017/01/dinsosnakertrans-kesulitan-jinakkan.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :