Arab lebih lega Obama diganti Trump - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Arab lebih lega Obama diganti Trump, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Islami, Artikel Kabar, Artikel Ragam, Artikel Risalah, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Arab lebih lega Obama diganti Trump
link : Arab lebih lega Obama diganti Trump

Arab lebih lega Obama diganti Trump

Ilustrasi lucu-lucuan Donald Trump dengan kartun Simpson

Negara-negara Teluk optimis dengan naiknya Presiden baru AS Donald Trump.

Mereka memandang Trump sebagai presiden kuat yang berperan sebagai mitra strategis untuk kepentingan keamanan dan energi.

Di mata Teluk, hal tersebut akan mencakup pemantauan dukungan militer Iran pada sekutunya di Suriah, Irak, Yaman dan Lebanon. Termasuk intervensi ilegal Iran pada sesama Syi'ah di Bahrain dan Provinsi Timur, Arab Saudi.

Arab Saudi "terlihat lega" atas berakhirnya kekuasaan Barack Obama dari Gedung Putih.

Menurut pejabat Riyadh, hubungan Saudi-AS tidak lebih penting dari adanya negosiasi program nuklir Iran 2015 silam di masa Obama.

Hubungan kedua negara selama ini dianggap penting bagi keamanan Timur Tengah. Namun, sejak Arab Spring 2011, Obama terlihat melembek dan cenderung memihak Iran.

"Persepsi itu penting. Trump tidak terlihat sebagai tipe orang yang akan condong ke Iran atau lainnya", kata Abdulrahman al-Rashed, pengamat senior Saudi.

Meski begitu, masih terdapat kekhawatiran dengan sifat temperamen Trump dan cara bicaranya di media sosial.

Faisal al-Yafai, seorang kolumnis dari surat kabar Abu Dhabi The National mengatakan, penggunaan media sosial ala Trump memang bisa menjadi masalah, tapi ia tidak mungkin mengubah cirinya.

"Beberapa hal di dunia memerlukan respon hati-hati, kebijakan hati-hati, dan Trump bereaksi secara emosional. Itu yang dikhawatirkan. Tapi itu sikapnya. Itu lah dia", kata al-Yafai.

Beberapa saat setelah pidato Trump, situs Gedung Putih mengatakan jika mengalahkan "kelompok teror Islam radikal" adalah tujuan utama kebijakan luar negeri Tump.

Ia akan mengembangkan sistem pertahanan rudal untuk melindungi serangan dari Iran dan Korea Utara.

Visi Trump mengenai "perdamaian melalui kekuatan" dapat merubah persepsi pasif Washington, dan mendorong Teluk Arab untuk membangun militer dari Barat. (Reuters)

Sobat baru saja selesai membaca :