Judul : Ramai-ramai berdonasi untuk Suriah
link : Ramai-ramai berdonasi untuk Suriah
Ramai-ramai berdonasi untuk Suriah
| Warga Suriah mengantri di depan sebuah pabrik roti NGO Indonesia |
Lebih dari 1/2 warga Suriah menjadi pengungsi, baik di negerinya maupun ke luar negeri. Data resmi menyebut ada 5 juga warga Suriah yang mengungsi ke berbagai negara.
Turki menjadi penampung terbesar, sekitar 2,7 juta pengungsi Suriah terdaftar di sana. Menyusul Lebanon dan Yordania sebagai penampung besar selanjutnya.
Di dalam Suriah, yaitu wilayah oposisi, kondisi kemanusiaan sangat parah. Terlebih di area yang dikepung oleh rezim Damaskus.
Serangan udara terus-menerus adalah satu alasan mengapa banyak sekali warga yang memilih mengungsi. Bukit-bukit atau tanah kosong dekat perbatasan Turki disulap jadi pemukiman dari tenda.
Kerusakan hebat memang mendera kota-kota atau desa yang digempur burung besi dan bom Birmil helikopter. Sedangkan daerah perbatasan dipandang lebih aman.
Kemajuan yang diraih militer Assad pun mendorong warga lokal mengungsi. Contohnya Latakia, awal 2016, ketika kota Rabia dan Salma direbut Assad.
Negara itu memang telah terpecah, tak ada loyalitas utuh pada pemerintahnya, mereka yang menolak lebih memilih pergi daripada diatur rezim lagi.
Di wilayah rezim Assad sendiri bukan tanpa masalah, kehidupan ekonomi sangat sulit di masa perang, walau kondisinya relatif jauh lebih aman (oposisi tak melakukan serangan udara).
Sejumlah warga di sana menyimpan cita-cita untuk pergi, penganut Sunni atau yang keluarganya terancam ditarik bergabung ke militer.
Penyebab lain munculnya pengungsi adalah keberadaan ISIS. Baik yang berhasil melarikan diri saat ekstrimis itu datang, atau yang baru-baru ini pergi ketika militan diserang lawan-lawannya.
Total korban jiwa tak diketahui berapa jumlah pasti. Perkiraan moderat mencapai 400-500 ribu orang.
Diantaranya korban sipil, berbagai lembaga HAM mencatat militer Assad bertanggung jawab atas kematian lebih dari 3/4-nya.
Sebagai pemilik peralatan militer utama dan berakurasi rendah, data ini masuk akal.
Bantuan kemanusiaan
Tragedi kemanusiaan Suriah, terkhusus ketika kondisi darurat, segera menjadi isu menyedihkan yang menyebar ke penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Berbagai lembaga kemanusiaan dan perorangan berlomba-lomba membuka pintu donasi.
Meskipun pola bantuan Suriah dari Indonesia masih terbatas mengikuti momentum, yaitu ketika terjadi tragedi tertentu.
Risalah mencatat, sepanjang 2016 tercatat ada beberapa kali momentum ramainya masalah Suriah.
Awal tahun, publik dihebohkan dengan kelaparan kota Madaya yang dikepung Assad.
Bulan Mei, publik kembali terisak oleh hastag #AleppoIsBurning ketika Aleppo timur yang dikontrol oposisi mulai digempur masif oleh Assad dan Rusia.
Bulan Agustus, video bocah Aleppo terluka akibat serangan udara, Omran Daqneesh, menjadi viral.
Kemudian di bulan Desember, derita warga Aleppo timur saat kemajuan militer Assad menjadi momentum yang menarik simpati publik tanah air.
Evakuasi lambat makin menyayat hati masyarakat.
Bantuan pun meningkat tajam untuk Aleppo khususnya, dan Suriah umumnya, di musim dingin kali ini.
Ada beberapa lembaga yang sangat aktif bergerak di masa ini, yaitu Misi Medis Suriah (MMS), Aksi Cepat Tanggap (ACT), DPU DT, Peduli Muslim, Rumah Zakat dan lain-lain.
Relawan dari RI berterbangan menuju Turki, negara terdekat yang paling banyak menanggung beban kemanusiaan.
Adapun pemain tetap seperti MMS, mereka bahkan telah membangun sebuah pabrik roti di dalam wilayah Suriah langsung.
Menempatkan 1 relawan Indonesia di sana dan sekaligus menjadi kontributor resmi Risalah.
Tetapi, ada rasa berbeda bantuan lembaga Indonesia daripada lembaga-lembaga internasional, yaitu kental aktivitas ke-Islamannya.
Sebut saja kegiatan Kurban. Lembaga resmi PBB tidak mungkin menyelenggarakan kegiatan tersebut.
MMS dan DPU DT yang bekerja sama, Idhul Adha lalu menyalurkan lebih dari 700 Kambing dan 8 Sapi.
Mereka juga membuka sekolah Islam (madrasah), pengadaan Al-Qur'an, rumah tahfidz hingga acara berbuka puasa bersama warga dan pengungsi.
Bantuan untuk Suriah dari negeri Muslim memang lebih berwarna, dengan tambahan: "Persaudaraan Islam"
Tak melulu soal rasa kasihan dan kemanusiaan, melainkan bantuan yang bernilai Islami.
Inilah yang membuat masyarakat Muslim di tanah air tetap percaya menyumbangkan hartanya. Karena misi yang dijalankan tidaklah sekedar memberi batuan yang bersifat "sekuler".
Sobat baru saja selesai membaca :
Ramai-ramai berdonasi untuk Suriah
Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Ramai-ramai berdonasi untuk Suriah dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.
Telah selesai dibaca: Ramai-ramai berdonasi untuk Suriah link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2016/12/ramai-ramai-berdonasi-untuk-suriah.html