Uang Logam Jarang Kembali Ke BI

Uang Logam Jarang Kembali Ke BI - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Uang Logam Jarang Kembali Ke BI, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Artikel Maluku, Artikel Post, Artikel Update, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Uang Logam Jarang Kembali Ke BI
link : Uang Logam Jarang Kembali Ke BI

Baca juga


Uang Logam Jarang Kembali Ke BI

Ambon, Malukupost.com - Pimpinan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Maluku Wuryanto mengatakan, sekarang ini uang logam pecahan Rp100, Rp200, Rp500, hingga Rp1.000 sudah jarang kembali ke BI. "Artinya apa, bahwa uang logam pecahan kecil ini masih ada di masyarakat," katanya, di Ambon, Rabu (2/11). Ada benarnya. Sebab bisa saja seorang warga seusai berbelanja di mall atau hipermart mendapatkan uang kembali pecahan Rp100, Rp200, atau Rp500, tidak mungkin mau menerima atau menyimpan di dompet saat bepergian. Jadi uang itu pasti disimpan di rumah. "Untuk apa mau membawa uang logam yang banyak-banyak di dompet. Sebaiknya disimpan saja di rumah. Fenomena seperti ini banyak terjadi di mana -mana sebab tidak praktis," ujarnya. Namun, pada sisi yang lain, mall atau hipermart sangat membutuhkan uang logam tersebut untuk pengembalian pada saat masyarakat berbelanja.
Ambon, Malukupost.com - Pimpinan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Maluku Wuryanto mengatakan, sekarang ini uang logam pecahan Rp100, Rp200, Rp500, hingga Rp1.000 sudah jarang kembali ke BI.

"Artinya apa, bahwa uang logam pecahan kecil ini masih ada di masyarakat," katanya, di Ambon, Rabu (2/11).

Ada benarnya. Sebab bisa saja seorang warga seusai berbelanja di mall atau hipermart mendapatkan uang kembali pecahan Rp100, Rp200, atau Rp500, tidak mungkin mau menerima atau menyimpan di dompet saat bepergian.

Jadi uang itu pasti disimpan di rumah.

"Untuk apa mau membawa uang logam yang banyak-banyak di dompet. Sebaiknya disimpan saja di rumah. Fenomena seperti ini banyak terjadi di mana -mana sebab tidak praktis," ujarnya.

Namun, pada sisi yang lain, mall atau hipermart sangat membutuhkan uang logam tersebut untuk pengembalian pada saat masyarakat berbelanja.

Hanya saja, relatif sulit sebab memang masyarakat yang memegang uang logam saat ini enggan untuk berbelanja.

Muncullah gerakan peduli koin, lanjutnya, yang dilakukan BI secara nasional di seluruh Tanah Air dengan tidak bermaksud bahwa uang koin atau logam sudah tidak berlaku lagi.

"Tetapi menarik lagi uang-uang logam atau koin di masyarakat yang tersimpan dirumah-rumah akibat malas membawanya," katanya.

Dia mengimbau mendatangi kantor BI untuk menukarnya dengan uang kertas. BI sangat membutuhkan uang-uang logam tersebut untuk disalurkan lagi ke dunia perbankan maupun toko-toko swalayan dan supermarket.

"Bahkan pada 6 Oktober 2016 BI Perwakilan Maluku melaksanakan gerakan peduli koin berhasil mengumpulkan jutaan rupiah. Namun dalam jangka waktu dua hari saja uang-uang logam tersebut sudah beredar lagi melalui bank-bank maupun hipermart dan super market, karena mereka memang sangat membutuhkan," katanya.

Jadi program gerakan peduli koin bukan karena uang logam tidak diterima di masyarakat, lanjutnya, tetapi masyarakat tidak mempergunakannya untuk bertransaksi tetapi simpan di rumah.

BI dengan kegiatan peduli koin bertujuan menukarkan uang tersebut sebab membutuhkannya guna memenuhi permintaan dari pengusaha mall, hipermart, toko swalayan maupun supermarket guna proses pengembalian. (MP-2)


Sobat baru saja selesai membaca :

Uang Logam Jarang Kembali Ke BI

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Uang Logam Jarang Kembali Ke BI dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Uang Logam Jarang Kembali Ke BI link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2016/11/uang-logam-jarang-kembali-ke-bi.html

Subscribe to receive free email updates: