Astaga!! Bahasa Daerah Di Maluku Terancam Punah - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Astaga!! Bahasa Daerah Di Maluku Terancam Punah, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Artikel Maluku, Artikel Post, Artikel Update, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Astaga!! Bahasa Daerah Di Maluku Terancam Punah
link : Astaga!! Bahasa Daerah Di Maluku Terancam Punah

Astaga!! Bahasa Daerah Di Maluku Terancam Punah

sangat dilematis. Dimana jika tidak segera dilakukan perlindungan, maka dipastikan bahasa daerah yang ada bakal punah. Demikian diungkapkan Kepala Kantor Bahasa Maluku Dr. Asrif, M.Hum, dalam sambutannya pada seminar nasional bahasa dan sastra di Ambon, Selasa (1/11). Menurut Asrif, disatu sisi bahasa daerah dikehendaki untuk tetap lestari dan berfungsi sebagai sarana komunikasi etnik, terutama pada rana keluarga, adat dan lingkungan sosial. Bahasa daerah juga diinginkan tetap sebagai lambang identitas dan kekayaan budaya etnik pemiliknya. "Sayangnya realita berkata lain. Perlindungan bahasa daerah amat lemah. Seolah dibiarkan punah oleh pemilik bahasa itu sendiri," ujarnya. Dikatakan Arif, akibatnya ranah bahasa daerah tergerus oleh bahasa global dan bahkan bahasa asing. Pada kondisi lain, ranah penggunaan bahasa Indonesia juga perlahan digeser oleh bahasa asing. Padahal menurut Asrif, pemerintahan bahasa daerah bertautan dengan pelestarian sastra daerah. "Kalau bahasa daerah lestari, maka sastra di daerah itupun akan lestari," ungkapnya. Dijelaskan Arif, menyikapi kondisi tersebut, Kantor Bahasa Maluku menyelenggarakan seminar nasional dan Kegiatan ini bertujuan guna mendiskusikan masalah dan solusi atas kondisi kebahasaan dan kesastraan di Maluku. “Dalam seminar ini akan dibahas tentang revitalisasi bahasa daerah yang terancam punah, industri keratif berbasis bahasa dan sastra serta pengajaran sastra dan pembentukan karakter,” pungkasnya. (MP-7)

Ambon, Malukupost.com - Bahasa daerah saat ini di Provinsi Maluku berada pada posisi yang sangat dilematis. Dimana jika tidak segera dilakukan perlindungan, maka dipastikan bahasa daerah yang ada bakal punah. Demikian diungkapkan Kepala Kantor Bahasa Maluku Dr. Asrif, M.Hum, dalam sambutannya pada seminar nasional bahasa dan sastra di Ambon, Selasa (1/11).

Menurut Asrif, disatu sisi bahasa daerah dikehendaki untuk tetap lestari dan berfungsi sebagai sarana komunikasi etnik, terutama pada rana keluarga, adat dan lingkungan sosial. Bahasa daerah juga diinginkan tetap sebagai lambang identitas dan kekayaan budaya etnik pemiliknya.

"Sayangnya realita berkata lain. Perlindungan bahasa daerah amat lemah. Seolah dibiarkan punah oleh pemilik bahasa itu sendiri," ujarnya.

Dikatakan Arif, akibatnya ranah bahasa daerah tergerus oleh bahasa global dan bahkan bahasa asing. Pada kondisi lain, ranah penggunaan bahasa Indonesia juga perlahan digeser oleh bahasa asing. Padahal menurut Asrif, pemerintahan bahasa daerah bertautan dengan pelestarian sastra daerah.

"Kalau bahasa daerah lestari, maka sastra di daerah itupun akan lestari," ungkapnya.

Dijelaskan Arif, menyikapi kondisi tersebut, Kantor Bahasa Maluku menyelenggarakan seminar nasional dan Kegiatan ini bertujuan guna mendiskusikan masalah dan solusi atas kondisi kebahasaan dan kesastraan di Maluku.

“Dalam seminar ini akan dibahas tentang revitalisasi bahasa daerah yang terancam punah, industri keratif berbasis bahasa dan sastra serta pengajaran sastra dan pembentukan karakter,” pungkasnya. (MP-7)

Sobat baru saja selesai membaca :