Rezim Irak anak emaskan milisi Syi'ah

Rezim Irak anak emaskan milisi Syi'ah - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Rezim Irak anak emaskan milisi Syi'ah, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Islami, Artikel Kabar, Artikel Ragam, Artikel Risalah, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Rezim Irak anak emaskan milisi Syi'ah
link : Rezim Irak anak emaskan milisi Syi'ah

Baca juga


Rezim Irak anak emaskan milisi Syi'ah

Para petempur dari suku Sunni arab (foto),
Para petempur Sunni-Arab di Irak memang "satu pihak" dengan pemerintah Baghdad dalam serangan kepada ISIS yang akan segera diluncurkan.

Akan tetapi politik sektarian yang berat sebelah mendukung milisi Syi'ah oleh Baghdad menjadi sorotan kelompok Sunni.

Abu Mahmoud, satu dari 2.500 tentara Arab yang mayoritas Sunni Islam, akan berpartisipasi melancarkan serangan terhadap ISIS di kota Mosul, Irak.

Ia mendengar dari kerabatnya, bahwa kelompok ultra ekstrimis itu mengancam memenggal kepala siapa saja yang terlibat "pembebasan" kota (dari ISIS).

Ancaman itu tidak membuatnya gentar, namun Abu Mahmoud khawatir tentang kurangnya dukungan dari pemerintah pusat yang didominasi oleh penganut Syi'ah.

"Hal paling penting yang kita butuhkan adalah senjata dan dukungan pemerintah", kata Abu Mahmoud, 42, dalam wawancara di sebuah kamp pelatihan di Bashiqa, Irak utara, seperti dilansir oleh Reuters.

Pasukan gabungan dari militer Irak dan petempur Kurdi Peshmerga, akan memimpin salah satu serangan paling penting selama beberapa tahun ini di Irak.

Tujuannya adalah membersihkan pertahanan terakhir "ibukota" ISIS di Mosul, dan mengembalikan stabilitas permanen di daerah itu.

Namun, keluhan para pejuang Sunni dan komandan pasukan Mobilisasi Nasional, tentang kurangnya senjata dari pemerintah Baghdad akibat masalah sektarian, diyakini bisa merusak operasi itu dan menyemai konflik sektarian.

Pasukan tersebut sama sekali tak terkait rezim Irak. Mereka dibentuk oleh mantan Gubernur Mosul dan politisi Sunni, Athil al-Nujaifi, pada tahun 2014, tidak lama setelah ISIS merajalela di Irak utara.

Nujaifi membelikan senjata untuk digunakan oleh para pejuang Sunni lokal, serta mendapat pelatihan dari militer Turki.

Saat kamp itu diserang roket ISIS, pelatih dari Turki mendatangkan 6 tank pada Mei 2015.

Militer Turki memberikan pelatihan dasar, dengan fokusnya adalah kemampuan perang kota. Amerika Serikat juga memberikan pelatihan awal tahun ini sert mengambil bagian dalam serangan gabungan menarget ISIS, kata komandan kelompok itu.

Namun, setelah pasukan Sunni memperoleh manfaat penting dari pelatihan, Perdana Menteri Syi'ah Haider al-Abadi justru memperingatkan bahwa "kehadiran militer Turki di Irak bisa memicu perang di kawasan" dan melanggar kedaulatan.

Pimpinan kamp, Jenderal Mohammed Yehya, mengatakan ada 2.500 orang yang siap bertempur, dimana dengan dukungan efektif, bisa dikerahkan dua kali lebih banyak pejuang.

"Baghdad hanya memberikan dukungan untuk milisi Syi'ah, bukan Sunni. (Padahal) Kami percaya dengan persatuan (nasional). Irak adalah negara kami", keluh Yehya.

Hal itu dibantah oleh pemerintah Irak.

"Pemerintah tidak memberikan dukungan langsung kepada pasukan Mobilisasi Nasional karena bukan bagian dari pasukan Mobilisasi Populer (yang didominasi Syi'ah) dan tidak ada koordinasi antara keduanya", kata seorang juru bicara rezim Baghdad.

Secara teori, pasukan Mobilisasi Populer ada di bawah komando Perdana Menteri Haider al-Abadi.

"Meski Syi'ah mayoritas di Mobilisasi Popular, tapi tetap setara dengan Sunni", lanjutnya, menyangkal tuduhan pemerintah hanya mendukung Syi'ah.

Pasukan Sunni telah menempatkan dirinya dalam risiko tinggi dengan mendirikan kamp yang berjarak hanyya 13 kilometer dari garis kekuasaan ISIS.

Pelatih di kamp itu sebagian besar merupakan Sunni-Arab, walau ada juga beberapa orang Kurdi, Syi'ah dan Yazidi, serta mereka yang sukunya dizhalimi oleh ISIS.

Banyak dari anggota pasukan berasal dari Mosul atau mereka yang memiliki teman dan kerabat yang dibunuh oleh militan ISIS. (Reuters)


Sobat baru saja selesai membaca :

Rezim Irak anak emaskan milisi Syi'ah

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Rezim Irak anak emaskan milisi Syi'ah dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Rezim Irak anak emaskan milisi Syi'ah link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2016/10/rezim-irak-anak-emaskan-milisi-syiah.html

Subscribe to receive free email updates: