Polisi: Tidak bisa yang ke Suriah selalu dikaitkan ISIS

Polisi: Tidak bisa yang ke Suriah selalu dikaitkan ISIS - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Polisi: Tidak bisa yang ke Suriah selalu dikaitkan ISIS, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Islami, Artikel Kabar, Artikel Ragam, Artikel Risalah, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Polisi: Tidak bisa yang ke Suriah selalu dikaitkan ISIS
link : Polisi: Tidak bisa yang ke Suriah selalu dikaitkan ISIS

Baca juga


Polisi: Tidak bisa yang ke Suriah selalu dikaitkan ISIS

Aksi pendukung ISIS di Jakarta 2014, mempersembahkan nyawa untuk al-Baghdadi (foto)
Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan ada ratusan warga Indonesia yang diduga berangkat ke Timur Tengah untuk bergabung dengan kelompok militan ISIS.

"Jadi yang ditangkap ada puluhan dalam beberapa bulan ini. Yang lolos juga ada. Jumlah totalnya hampir 500 yang sudah berangkat", kata Tito di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (11/10) kepada CNN Indonesia.

Penangkapan fasilitator WNI ke wilayah ISIS belum sepenuhnya optimal dalam mencegah keberangkatan. Monitoring sejumlah jalur pemberangkatan juga dilakukan, tapi rekrutan memiliki banyak cara dan jalur lainnya.

Mengantisipasi hal tersebut, polisi menyatakan terus mengawasi bandara-bandara yang berpotensi digunakan WNI untuk berangkat ke Suriah. Ada tim Kepolisian yang ditugaskan di tiap bandara untuk memonitor.

Terakhir, polisi menangkap Abu Fauzan yang diduga sudah tiga kali memberangkatkan WNI ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Tiga gelombang pemberangkatan itu terjadi pada Oktober dan November 2015, serta Januari 2016.

Polri belum mengungkap bagian dari jaringan mana tersangka teroris itu. Namun, polisi mendalami kemungkinan keterkaitan dengan Bahrun Naim, warga Indonesia yang jadi petinggi ISIS di Raqqah, Suriah.

Bahrun Naim diyakini aparat bertanggung jawab atas serangan teror di kawasan Thamrin, Jakarta, Januari 2016.

Selama ini, penegak hukum terkendala instrumen hukum UU Pemberantasan Terorisme yang mensyaratkan adanya indikasi melakukan atau membantu aksi untuk menangkap pelaku.

Namun, setelah Amin Mude, seorang fasilitator lain keberangkatan WNI ke Suriah, divonis 5,5 tahun penjara akhir 2015, Polri memilliki yurisprudensi untuk menjerat tersangka seperti Abu Fauzan.

Meski belum selesai direvisi, Undang-Undang Pemberantasan Terorisme mengatur polisi tetap bisa menjerat para WNI yang berangkat ke luar negeri untuk bergabung dengan kelompok teror.

Syaratnya, polisi harus memastikan bagaimana mereka berangkat dan motifnya, lewat alat bukti yang cukup. Hal terpenting adalah keterangan dari fasilitator seperti Abu Fauzan.

"Kalau tersangka, tidak bisa keterangan dia saja, tapi alat bukti bagaimana dia bisa berangkat ke sana. Orang seperti Abu Fauzan ini harus kita peroleh ketika memidanakan", kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar.

Hal itu termasuk juga untuk menjerat orang-orang yang sudah terlanjur berangkat ke Suriah dan kembali ke Indonesia.

"Kami tidak bisa menyamakan semua yang berangkat ke sana (Suriah) adalah untuk itu (terorisme). Ini semua harus dibuktikan", ujar Boy. (CNN Indonesia)


Sobat baru saja selesai membaca :

Polisi: Tidak bisa yang ke Suriah selalu dikaitkan ISIS

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Polisi: Tidak bisa yang ke Suriah selalu dikaitkan ISIS dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Polisi: Tidak bisa yang ke Suriah selalu dikaitkan ISIS link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2016/10/polisi-tidak-bisa-yang-ke-suriah-selalu.html

Subscribe to receive free email updates: