Pengganti Raja Thailand dipandang peduli minoritas Muslim - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Pengganti Raja Thailand dipandang peduli minoritas Muslim, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Islami, Artikel Kabar, Artikel Ragam, Artikel Risalah, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Pengganti Raja Thailand dipandang peduli minoritas Muslim
link : Pengganti Raja Thailand dipandang peduli minoritas Muslim

Pengganti Raja Thailand dipandang peduli minoritas Muslim

Universitas Fatoni yang diresmikan Putra Mahkota Vajiralongkorn (foto),

Kamis (13/10), Raja Thailand, Bhumibol, meninggal dunia. Thailand menetapkan secara resmi masa duka selama satu tahun. Raja Bhumibol menjadi raja terlama di dunia yang menjabat selama 70 tahun dan wafat di usia 88 tahun.

Putra Mahkota, Maha Vajiralongkorn, 64 tahun, telah ditetapkan sebagai pengganti Raja Bhumibol. Vajiralongkorn sendiri menyatakan meminta waktu berduka sebelum dinobatkan sebagai raja.

Menurut akademisi setempat, Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn banyak memberi perhatian kepada masyarakat minoritas Muslim di selatan.

Ahmad Umar, wakil rektor Universitas Fatoni di Patani, Thailand Selatan, mengatakan, Putra Mahkota Vajiralongkorn selama ini telah memberikan perhatian lebih kepada masyarakat minoritas di selatan.

"Beliau banyak memberi perhatian pada masyarakat Islam, mengenai banyak hal dan memberi perhatian dan sokongan", katanya.

Sebagai contoh, kampus Universitas Fatoni diresmikan (sekitar 10 tahun lalu) oleh beliau, hubungan kita dengan putra mahkota sudah lama", ucap Ahmad dikutip BBC Indonesia.

"Kalau majelis (kantor) peringkat negara, beliau dipertua, dan majelis agama Islam di Thailand ada (memiliki) hubungan dengannya", tambahnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, yang memegang kendali pemerintahan militer, mendesak agar waspada terhadap masalah keamanan.

Dalam sepuluh tahun terakhir, Thailand telah beberapa kali mengalami kerusuhan politik. Belum lagi sejumlah serangan bom di kawasan selatan yang dituding dilakukan oleh kelompok separatis Muslim menjadi perhatian masalah kemanan di negara ini.

Raja Bhumibol pernah melakukan "pendekatan lunak" dalam menghadapi kelompok penentang yang memulai pemberontakan baru pada 2004.

Meskipun secara resmi berada di luar politik, namun Raja Bhumibol ikut turun tangan saat negara itu mengalami ketegangan politik karena banyaknya kudeta. Selama bertahta, Raja Bhumibol menyaksikan 19 kudeta yang terjadi di negaranya.

"Secara formal sebagai simbol... Namun raja punya pengaruh dalam menentukan arah politik di Thailand", kata Ahmad.

Ahmad Umar juga mengatakan harapannya terhadap pengganti Raja Bhumibol bisa ‘lebih positif’ dan ‘boleh (bisa) memahami isu di selatan secara baik’.

Konflik di Thailand Selatan hingga kini masih berlangsung. Belum ada upaya dialog lagi menyusul kudeta yang terjadi dua tahun lalu, tambahnya.

Raja Bhumibol dihormati oleh warga Thailand bahkan sebagian warga menganggap ia seperti semi-dewa.

"Bagi masyarakat Muslim di selatan, pandangan terhadap raja biasa saja dan perhatian (terhadap raja), juga biasa saja", kata Ahmad.

Sementara itu, Worawit Baru, mantan senator di Patani turut mengenang Raja Bhumibol. Menurutnya, Bhumibol telah memberikan cukup perhatian pada kelompok minoritas di selatan.

"Raja banyak berjasa, antara lain membantu tanah yang tak dapat digunakan dengan cara disuburkan ... memberi kursus bagi anak-anak muda sehingga mendapat pekerjaan ... memberikan sumbangan untuk sekolah-sekolah agama", kata Worawit.

"Anak-anak muda dikirim ke Bangkok untuk mengikuti kursus (keterampilan) dan barang-barang yang dihasilkan....seperti kerajinan tangan dibeli oleh kerajaan", tambah Worawit. (BBC Indonesia)

Sobat baru saja selesai membaca :