Masjid Kayeli Jadi Lokasi Salat Idul Adha

Masjid Kayeli Jadi Lokasi Salat Idul Adha - Hai Apa kabar Sobat pembaca CEPOT POST?, Cepot harap kabar Sobat baik-baik saja dan tak kurang suatu apa ya.. hehehe.. di kesempatan yang baik ini kita akan mengupas post dengan judul: Masjid Kayeli Jadi Lokasi Salat Idul Adha, dan sepertinya post kali ini layak dimasukan dalam kategori Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Artikel Maluku, Artikel Post, Artikel Update, Nah biar gak kelamaan, yuk langsung kita simak saja.

Judul : Masjid Kayeli Jadi Lokasi Salat Idul Adha
link : Masjid Kayeli Jadi Lokasi Salat Idul Adha

Baca juga


Masjid Kayeli Jadi Lokasi Salat Idul Adha

Ambon, Malukupost.com - Ratusan warga Kayeli, Kabupaten Buru memadati masjid setempat untuk melakukan salat Idul Adha 1437 Hijriah yang dipimpin Imam negeri, Idris Bay, dan mendengarkan kutbah Bachin Laitupa yang bertindak selaku khatib. "Sesuai tradisi dan kebiasaan masyarakat setempat, hari ini diadakan sholat Idul Adha di masjid Kayeli dan keesokan harinya baru dilakukan penyembelihan hewan kurban untuk dibagikan kepada setiap warga yang berhak menerima daging kurban," kata Imam Neheri Kayeli, Idris Bay yang dihubungi dari Ambon, Minggu (11/9). Jumlah hewan kurban yang akan disembelih pada Selasa, (13/9) untuk dibagi-bagikan kepada ratusan warga ini terdiri dari empat ekor sapi dan lima ekor kambing. Menurut dia, pemotongan hewan ini akan dilakukan pada pagi hari di halaman masjid dan seterusnsya dibagikan, dimana tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun dan berbeda dengan daerah lain yang selesai melakukan sholat Idul Adha dilanjutkan dengan pemotongan hewan dan pembagian daging kurban. Pelaksanaan sholat Idul Adha 1437 Hijriah di Masjid Kayeli tahun ini juga tergolong unik, karena biasanya ada tempat khusus untuk raja Keyli tidak diduduki Abdullah Wael yang telah diangkat secara sepihak oleh kelompok tertentu. Salah satu warga Kayeli, Ibrahim Wael mengatakan, tempat khusus tersebut justru diduduki Fandy Azhari yang merupakan putera mantan raja, Fuad Wael (almarhum) dan keberadaannya tidak dipermasalahkan oleh para tua adat maupun imam masjid dan tokoh agama lainnya. "Sedangkan kehadiran Abdulah Wael yang tidak menempati tempat khusus raja membuktikan yang bersangkutan tidak diakui secara adat karena proses penunjukan, pengangkatan, dan pelantikan dirinya dilakukan tanpa melalui tradisi leluhur," katanya. Apalagi saat proses pelantikan dan doa selamat terhadap Abdulah sebagai raja beberapa waktu lalu jadi terhenti akibat mendapat protes keras kepala adat setempat dan persoalan ini telah dilaporkan kepada Bupati Buru, Ramli Umasuggy. (MP-4)
Ambon, Malukupost.com - Ratusan warga Kayeli, Kabupaten Buru memadati masjid setempat untuk melakukan salat Idul Adha 1437 Hijriah yang dipimpin Imam negeri, Idris Bay, dan mendengarkan kutbah Bachin Laitupa yang bertindak selaku khatib.

"Sesuai tradisi dan kebiasaan masyarakat setempat, hari ini diadakan sholat Idul Adha di masjid Kayeli dan keesokan harinya baru dilakukan penyembelihan hewan kurban untuk dibagikan kepada setiap warga yang berhak menerima daging kurban," kata Imam Neheri Kayeli, Idris Bay yang dihubungi dari Ambon, Minggu (11/9).

Jumlah hewan kurban yang akan disembelih pada Selasa, (13/9) untuk dibagi-bagikan kepada ratusan warga ini terdiri dari empat ekor sapi dan lima ekor kambing.

Menurut dia, pemotongan hewan ini akan dilakukan pada pagi hari di halaman masjid dan seterusnsya dibagikan, dimana tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun dan berbeda dengan daerah lain yang selesai melakukan sholat Idul Adha dilanjutkan dengan pemotongan hewan dan pembagian daging kurban.

Pelaksanaan sholat Idul Adha 1437 Hijriah di Masjid Kayeli tahun ini juga tergolong unik, karena biasanya ada tempat khusus untuk raja Keyli tidak diduduki Abdullah Wael yang telah diangkat secara sepihak oleh kelompok tertentu.

Salah satu warga Kayeli, Ibrahim Wael mengatakan, tempat khusus tersebut justru diduduki Fandy Azhari yang merupakan putera mantan raja, Fuad Wael (almarhum) dan keberadaannya tidak dipermasalahkan oleh para tua adat maupun imam masjid dan tokoh agama lainnya.

"Sedangkan kehadiran Abdulah Wael yang tidak menempati tempat khusus raja membuktikan yang bersangkutan tidak diakui secara adat karena proses penunjukan, pengangkatan, dan pelantikan dirinya dilakukan tanpa melalui tradisi leluhur," katanya.

Apalagi saat proses pelantikan dan doa selamat terhadap Abdulah sebagai raja beberapa waktu lalu jadi terhenti akibat mendapat protes keras kepala adat setempat dan persoalan ini telah dilaporkan kepada Bupati Buru, Ramli Umasuggy. (MP-4)


Sobat baru saja selesai membaca :

Masjid Kayeli Jadi Lokasi Salat Idul Adha

Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Masjid Kayeli Jadi Lokasi Salat Idul Adha dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.

Telah selesai dibaca: Masjid Kayeli Jadi Lokasi Salat Idul Adha link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2016/09/masjid-kayeli-jadi-lokasi-salat-idul.html

Subscribe to receive free email updates: