Judul : Dikunjungi Pangdam XVI Pattimura, Waileruny Serahkan Buku
link : Dikunjungi Pangdam XVI Pattimura, Waileruny Serahkan Buku
Dikunjungi Pangdam XVI Pattimura, Waileruny Serahkan Buku
Buku Waileruny berjudul ‘Membongkar Konspirasi di Balik Konflik Maluku’
Ambon, Maluku Post.com - Dalam rangka menginformasikan berbagai kegiatan pembangunan yang telah dilakukan oleh TNI Angkatan Darat khususnya dalam lingkungan Kodam XVI Pattimura bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Maluku, Panglima Kodam XVI Pattimura Mayjen TNI Doni Munardo mengunjungi rumah salah satu tokoh masyarakat Maluku, Semuel Waileruny di rumahnya di kawasan Pulugangsa, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Senin (8/8) lalu.
Kunjungan Pangdam XVI Pattimura ini adalah sebagai bentuk meminta dukungan dari masyarakat terhadap kegiatan pembangunan yang sudah dilakukan Kodam XVI Pattimura Ambon.
Dalam pertemuan itu Waileruny menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan Pangdam dan mendukung serta menghargai sepenuhnya kegiatan yang telah dilakukan oleh Pangdam. Menurutnya, semua kegiatan Kodam XVI/Pattimura selalu disampaikan lewat media kepada masyarakat Maluku, walaupun agak terbatas.
Waileruny juga memberikan apresiasi, terhadap kepedulian dan ketulusan hati jenderal bintang dua ini yang peduli terhadap beban dari masyarakat Maluku, dibandingkan Kehadiran Pangdam-Pangdam sebelumnya yang justru membawa kehancuran bagi masyarakat Maluku.
Kepada Pangdam, Waileruny juga menjelaskan ayahnya adalah seorang petani yang berjuang melawan Republik Maluku Selatan (RMS) sehingga memperoleh penghargaan dari Pemerintahan Soekarno. Dia dibesarkan dalam keluarga yang sangat benci RMS. Namun pada saat RMS dituduh sebagai penyebab konflik Maluku mengakibatkan terbunuhnya ribuan umat manusia Maluku, Waileruny dan kawan-kawannya kemudian melakukan penelitian ilmiah dan menemukan bahwa RMS memiliki status yang sangat sah sebagai Negara, sebagaimana dituangkan dalam buku dan tulisan-tulisannya yang telah memperoleh penghargaan-penghargaan Internasional.
Waileruny berpendapat, semua ajaran agama menghendaki bahwa setiap kebenaran mesti disuarakan, karena kebenaran itu memiliki kekuatan di dalam dirinya (diri kebenaran itu) untuk menghukum setiap orang yang menyangkalinya, agar pada waktu yang tepat dan pasti, kebenaran itu akan muncul sebagai pemenang.
Dalam pertemuan tersebut, Waileruny menyerahkan kepada Pangdam XVI Pattimura bukunya yang berjudul ‘Membongkar Konspirasi di Balik Konflik Maluku’ dan tulisannya dalam bentuk jurnal yang berjudul ‘Memahami Republik Maluku Selatan Dalam Pendekatan Keilmuwan’, dengan harapan akan ada dialog menyangkut hal itu.
“Pangdam dengan tulus lewat kegiatan nyata terus-menerus mendorong masyarakat Maluku untuk selalu mengejar kemajuan bagi peningkatan kesejahteraan dan meningkatkan kualitas pendidikan bagi masa depan yang lebih baik. Ini patut kita dukung,” tegas Waileruny lewat rilisnya yang diterima media ini, Sabtu (13/8).
Menurutnya, kebijakan Pangdam XVI Pattimura agar para pemuda Anak Negeri Maluku diberikan jatah sebesar 80% pada setiap penerimaan anggota TNI Angkatan Darat di setiap jenjang, sangat dihormati, mengingat minimnya anak Maluku dalam jajaran perwira TNI saat ini.
“Hal ini dipicu kesalahan yang memberikan jatah orang Maluku kepada orang dari luar. Koreksi yang dilakukan Pangdam saat ini patut kita support,”ujarnya.
Diakui Waileruny, penjelasan Pangdam bahwa anaknya sendiri tidak lulus tes masuk AKABRI menunjukkan kejujuran yang begitu tinggi dan mesti menjadi pola anutan bagi sebagian para pejabat di Maluku yang selama ini terlibat KKN.
Meskipun demikian, Waileruny juga menginginkan agar Pangdam dapat mendorong Pemerintah untuk menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Maluku atas konflik Maluku dan mengakui bahwa konflik Maluku sebagai konspirasi Negara melalui Pemerintah saat itu.
“Konflik ini mengakibatkan terbunuhnya ribuan umat manusia Maluku dan penghancuran berbagai sarana yang dampaknya masih terasa sampai saat ini,” tandasnya.
Waileruny menambahkan, konflik Maluku bukan konflik horizontal sebagaimana dikomentari banyak orang. Komentar tersebut, secara terus-menerus menjadi beban yang dapat menimbulkan rasa kebencian antar sesama, terutama bagi mereka yang tidak mengerti.
“Resikonya akan menjadi negatif. Beban ini mesti dilepaskan. Pemerintah jangan membiarkan masyarakat Maluku tetap dalam beban yang sedemikian berat. Seharusnya hasil investigasi Nasional terhadap konflik Maluku mesti dibuka supaya dunia tahu bahwa konflik Maluku bukan konflik horizontal namun sebagai konspirasi,”tegasnya. (MP-11)
Sobat baru saja selesai membaca :
Dikunjungi Pangdam XVI Pattimura, Waileruny Serahkan Buku
Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Dikunjungi Pangdam XVI Pattimura, Waileruny Serahkan Buku dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.
Telah selesai dibaca: Dikunjungi Pangdam XVI Pattimura, Waileruny Serahkan Buku link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2016/08/dikunjungi-pangdam-xvi-pattimura.html