Judul : Reuters sebut 1 demonstran tewas
link : Reuters sebut 1 demonstran tewas
Reuters sebut 1 demonstran tewas
Suasana Istiqlal malam hari |
Media-media barat memframing berita dengan titik berat aksi protes dilakukan oleh "kelompok garis keras", serta sorotan pada akhir yang rusuh.
Menurut Reuters, ada 1 orang demonstran yang meninggal dunia, sementara 12 lainnya terluka akibat bentrokan.
Kabar kematian 1 peserta aksi akibat gas air mata memang menyebar luas di media sosial.
Sementara itu, BBC turunkan judul "Indonesia protest: Jakarta anti-governor rally turns violent" atau "Demonstrasi di Indonesia: Demo anti pemda Jakarta berubah menjadi kekerasan".
Versi BBC, bentrokan itu pecah antara polisi dengan demonstran yang menolak dibubarkan.
Sementara koran Australia, Sidney Morning Herald, menurunkan judul "Demonstrasi Jakarta: Kekerasan di jalanan ketika Muslim garis keras menuntut agar gubernur Kristen Ahok dipenjara" (Jakarta protest: Violence on the streets as hardline Muslims demand Christian governor Ahok be jailed).
Menurut SMH, unjuk rasa yang tadinya berlangsung damai berubah rusuh antara polisi dan demonstran yang berpuncak pada ditembakkannya gas air mata untuk membubarkan massa.
Lain lagi dengan CNN. Media ini melaporkan bahwa 75 orang dibawa ke rumah sakit, kebanyakan terpapar gas air mata.
CNN menekankan bahwa ribuan demonstran bergerak di Jakarta untuk menuntut: 'Gubernur Jakarta yang dituduh menghina Islam'.
Sementara itu, Bloomberg menurunkan laporan di bawah judul "Indonesia Police Fire Tear Gas to Disperse Anti-Ahok Protesters" atau "Polisi Indonesia tembakkan gas air mata untuk bubarkan demonstran anti-Ahok". (Reuters/Antaranews)
Sobat baru saja selesai membaca :
Reuters sebut 1 demonstran tewas
Cepot rasa sudah cukup pembahasan tentang Reuters sebut 1 demonstran tewas dikesempatan ini, moga saja dapat menambah informasi serta wawasan Sobat semuanya. Wookey, kita ketemu lagi di artikel berikutnya ya?.
Telah selesai dibaca: Reuters sebut 1 demonstran tewas link yang gunakan: http://cepotpost.blogspot.com/2016/11/reuters-sebut-1-demonstran-tewas.html